corporate-news | 6 1 2020
TANGERANG - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Perseroan) kembali melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Kantor Pusat Alfamart Tangerang, Kamis (16/05/2019). Agenda utama RUPS Tahunan kali ini meliputi persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018, penggunaan laba bersih Perseroan tahun buku 2018, penunjukan dan penetapan honorarium akuntan publik yang akan mengaudit pembukuan Perseroan untuk tahun buku 2019 serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukan akuntan publik tersebut, penentuan honorarium dan tunjangan lainnya dari anggota Dewan Komisaris Perseroan serta persetujuan atas penyesuaian Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan.
Perekonomian Indonesia di tahun 2018, berdasarkan data Biro Pusat Statistik mampu tumbuh sebesar 5,17%, pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan tertinggi selama lima tahun terakhir. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang mengambil porsi hingga 55,74% dengan pertumbuhan 2,74%. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, Produk Domestik Bruto perkapita Indonesia meningkat menjadi US$ 3.927,0 atau Rp 56,0 juta. Pertumbuhan ini masih didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak lepas dari tumbuhnya penjualan eceran. Hasil Survei Bank Indonesia, mengemukakan perjualan eceran mengalami peningkatan 3,7%(YoY) dibandingkan angka peningkatan selama 2017 yang hanya mencapai 2,9%(YoY). Selain itu, kebijakan moneter negara yang terkendali mendukung tercapainya tingkat inflasi dan suku bunga yang relatif memberikan dampak yang kondusif bagi pengembangan bisnis.
“Pendapatan neto konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2018 mencapai 66,82 triliun rupiah, meningkat sebesar 8,72 persen dibandingkan tahun 2017 yang mencapai 61,46 triliun rupiah. Pertumbuhan pendapatan neto terutama didorong oleh pertambahan pendapatan gerai Perseroan dan Entitas Anak, di samping pertumbuhan jumlah gerai sepanjang tahun 2018,” ujar Hans Prawira, Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
Hans menjelaskan, total gerai Perseroan dan Entitas Anak di akhir 2018 tumbuh menjadi 15.294 gerai, yang terdiri dari 13.679 gerai Perseroan dan 1.615 gerai Entitas Anak. Sebanyak 33,0 persen gerai Perseroan dan Entitas Anak tersebar di Jabodetabek, 37,6 persen tersebar di wilayah Jawa non Jabodetabek, dan 29,4 persen lainnya berada di luar Pulau Jawa. “Selama 2018, pertumbuhan jumlah gerai Perseroan dan Entitas Anak tidak sepesat tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan Perseroan fokus untuk meningkatkan pertumbuhan organik gerai-gerai yang ada; sejalan juga dengan upaya peningkatan produktifitas produk, karyawan dan juga area penjualan” imbuh Hans.
“Sebagai upaya memperkuat pertumbuhan jaringan gerai, Perseroan dan Entitas Anak juga meningkatkan layanan gudang melalui perbaikan proses bisnis dan layout gudang. Hingga tahun 2018, Perseroan mengelola 32 gudang dan Entitas Anak mengelola 10 gudang” ujar Hans.
Hans menambahkan, di tengah perlambatan investasi nasional dan persaingan skema investasi yang ketat di tahun 2018, Perseroan fokus untuk memperbaiki kinerja gerai waralaba dengan selektif dalam pembukaan gerai dan melakukan review keseluruhan kinerja gerai. Pertumbuhan gerai yang terbatas di 2018 ini telah sejalan dengan kebijakan manajemen untuk semakin selektif dalam pembukaan gerai, fokus memperbaiki kinerja gerai waralaba dan meningkatkan layanan bagi terwaralaba.
Di tahun 2018, Perseroan telah menginisiasi program kerjasama kemitraan melalui Program KASOEBI (Kerjasama Ekonomi Berbagi). Perseroan berkontribusi dalam menyediakan sistem operasi dan pasokan barang, sementara operasi pengelolaan gerai akan dilakukan oleh mitra. Dengan program ini diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang dapat terlibat dan bermitra dengan Perseroan untuk pengembangan wirausaha. Di sisi lain, pengembangan layanan e-service di tahun 2018 tumbuh cukup signifikan baik dari sisi jumlah produk dan transaksi. Hingga saat ini di seluruh gerai Perseroan, masyarakat dapat menikmati berbagai layanan elektronik terkait pembayaran utilitas, tiket transportasi & pertunjukkan, jasa remitansi, dan jasa keuangan lainnya.
Perseroan juga bekerja sama dengan mitra usaha mengembangkan program peer to peer landing, yang memediasi pihak investor sebagi pemilik modal dengan anggota Outlet Binaan Alfamart yang membutuhkan pinjaman modal dengan berbasis teknologi finansial yang terintegrasi dalam aplikasi. Disamping itu, Perseroan melalui anak perusahaan mengembangkan inisiatif point of purchase (Alfa POP) disejumlah gerai. Melalui Alfa POP, pelanggan dapat membeli produk di luar produk yang tersedia di gerai dengan harga menarik.
Sepanjang tahun 2018, Perseroan juga menghadapi beberapa tantangan yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan, baik secara internal dan eksternal, tantangan eksternal antara lain kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Propinsi, kenaikan harga BBM, dan kenaikan harga sewa properti. Faktor eksternal lain yang berdampak signifikan adalah pergeseran pola konsumsi masyarakat kearah leisure ekonomi seiring dengan semakin terbukanya informasi melalui berbagai media digital. Sedangkan, tantangan internal yang dihadapi Perseroan adalah peningkatan kompetensi karyawan agar senantiasa dapat memberikan layanan terbaik bagi pelanggan yang berdampak untuk meningkatkan loyalitas pelanggan melalui sikap dan standar layanan yang tertinggi dan juga kesiapan sarana teknologi informasi yang relevan dan tepat mendorong operasi bisnis yang membutuhkan kecepatan layanan.
Untuk prospek usaha tahun 2019, pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2019 diperkirakan melandai, namun ketidakpastian pasar keuangan sedikit mereda. Bank Indonesia memperkirakan di tahun 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap terjaga ; berada pada kisaran 5,0-5,4% sementara inflasi tetap rendah dan stabil dengan perkiraan sasaran inflasi sebesar 3,5±1%. Persepsi konsumen yang semakin baik terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan, menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2019.
Sebagai wujud komitmen pengembangan praktik bisnis yang berkelanjutan dan menjadikan Alfamart sebagai gerai komunitas yang kehadirannya dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat, Perseroan menjalankan program tanggung jawab sosial (CSR) dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan, sosial, pengembangan UMKM dan lingkungan hidup. Perseroan menggunakan plastik ramah lingkungan (100% degradable plastic) dan membatasi penggunaannya dengan menawarkan penggunaan tas ramah lingkungan kepada pelanggan. Terkait ketenagakerjaan, Perseroan membuka kesempatan kerja bagi seluruh masyarakat termasuk para difabel dan sangat memperhatikan kenyamanan karyawan dengan memastikan keamanan lingkungan kerja. Sejalan dengan visinya, Perseroan berkomitmen untuk turut memberdayakan pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan membukan kesempatan pelaku UMKM memproduksi House Brand/Private Label.
Beberapa penghargaan yang diterima Perseroan atas upaya dan kinerjanya sepanjang tahun 2018 antara lain; TOP Brand Award 2018 kategori Minimarket, WOW Brand 2018, Indonesia Content Marketing Award 2018, Brandz Top 50 Most Valuable Indonesian Brands 2018, Indonesia Most Innovative Business Award 2018 in Retail Sector, Indonesia Digital Innovation Award 2018 kategori Retail and Social Media Award 2018 kategori Minimarket.
Sebagai Perusahaan publik, pemenuhan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) yang diimplementasikan melalui best practice pada segala lini senantiasa menjadi komitmen Perseroan. Hal ini dipenuhi untuk mewujudkan Perseroan yang berintegritas, bertanggung jawab dan terpercaya. Tujuan Perseroan untuk terus menguatkan pelaksanaan GCG bermuara pada penguatan operasional di internal Perseroan secara sehat serta pemenuhan seluruh hak-hak pemegang saham dan pemangku kepentingan dalam rangka menciptakan kegiatan usaha yang berkelanjutan.
Secara terpisah Presiden Komisaris Perseroran, Feny Djoko Susanto menyatakan bahwa direksi dan jajarannya pada awal tahun 2018 telah membuat perencaan menetapkan target-target Perseroan dengan memperhitungkan kondisi makro ekonomi, sosial politik dan asumsi bisnis tertentu. Jajaran manajemen melakukan eksekusi bisnis yang efektif dan signifikan dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal dan eskternal yang mempengaruhi bisnis perseroan dan entitas anak. Keseluruhan langkah-langkah strategis yang diambil oleh Direksi di atas dan dengan kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan dan Entitas Anak, sejalan dengan peningkatan laba bersih konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 meningkat 116,5% menjadi Rp.650,14 miliar (2017: Rp.300,3 miliar). “Kami percaya bahwa serangkaian pernyempurnaan dengan memperketat pengendalian internal dan memperkuat control, menjadikan kerangka kerja tata kelola semakin sesuai dengan tujuannya.” ujar Feny.