Kapan Pemberian Vaksin Difteri untuk Orang Dewasa?

tips | 24 6 2022

News Banner Kapan Pemberian Vaksin Difteri untuk Orang Dewasa?

Beberapa bulan lalu, banyak dari masyarakat Indonesia yang mengidap penyakit difteri. Bahkan munculnya difteri disebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) Difteri di beberapa daerah. Pulau Jawa kedapatan menjadi wilayah dengan daerah terbanyak yang penduduknya mengalami KLB Difteri. Wilayah-wilayah tersebut, yakni Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kebanyakan, difteri memang menyerang anak, tetapi orang dewasa juga berisiko terkena penyakt ini.

Difteri adalah infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung, tenggorokan, dan memengaruhi kulit. Difteri bisa menular dan tidak bisa dianggap remeh karena bisa mengancam jiwa. Penyebab difteri sendiri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri bisa dengan mudah mengidap penyakit ini. Cara penularan difteri yang perlu diwaspadai, yakni:

  1. Barang-barang yang terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan, pakaian, atau handuk.
  2. Bersentuhan langsung pada luka borok (ulkus) yang disebabkan oleh difteri di kulit pengidap.
  3. Terhirup percikan ludah pengidap di udara saat pengidap bersin atau batuk. Biasanya cara ini menjadi cara penularan difteri yang paling umum.

Difteri terkadang tidak menunjukkan gejala apapun sehingga tak jarang bila pengidapnya tidak menyadari jika sedang terinfeksi. Namun bila terkena penyakit ini, Anda akan merasakan gejala seperti serak, radang tenggorokan, dan masalah pernapasan.

Baca Juga : Simak Kasus Covid Hari Ini Beserta Pentingnya Menjaga Kesehatan

Salah satu cara mencegah penyakit difteri sebenarnya adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksin penangkalnya disebut dengan vaksin DPT. Maka dari itu, bukan hanya anak-anak saja yang perlu mendapatkan vaksinasi, orang dewasa juga perlu melakukan vaksinasi difteri bagi orang dewasa. Vaksin difteri untuk dewasa biasanya menggunakan vaksin Td/Tdap yang termasuk dalam vaksin DPT.

Perlu diketahui sama seperti anak-anak, orang dewasa juga wajib memeroleh vaksin difteri setidaknya tiga kali. Tapi yang perlu dipahami, jika vaksin difteri untuk dewasa harus diberikan sebanyak tiga kali pada orang yang lahir pada 1976 ke bawah atau yang berumur 42 tahun ke atas. Jadi, vaksin DPT yang diberikan pada anak-anak itu baru dimulai tahun 1976. Sehingga orang yang lahir sebelum tahun itu, harus melakukan vaksin Td sebanyak tiga kali untuk mencegah penyakit difteri.

Vaksin difteri untuk dewasa diberikan pada usia 19-64 tahun sebanyak satu dosis dengan jadwal sebagai berikut:

  1. Orang dewasa yang belum sama sekali memperoleh vaksin Td atau belum lengkap status imunisasinya, diberikan 1 dosis vaksin Tdap diikuti dengan vaksin Td yang bertujuan sebagai penguat setiap 10 tahun.
  2. Orang dewasa yang sama sekali tidak diimunisasi, diberikan dua dosis pertama dengan jangka waktu 4 minggu dan dosis ketiga diberikan dalam rentan waktu setelah 6 hingga 12 bulan dari dosis kedua.
  3. Ada pula orang dewasa yang belum menyelesaikan tiga dosis vaksin Td seri primer akan diberikan sisa dosis yang belum didapatkannya.

Anda perlu memastikan apakah status imunisasi dalam tubuh Anda sudah lengkap atau belum dengan bertanya pada dokter. Bila Anda merasa belum mendapatkannya, lakukan vaksin difteri segera untuk mencegah penyakit difteri.

Baca Juga : Multivitamin, Produk Kesehatan Andalan Untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh